SAFFRON TANAMAN HERBAL TERMAHAL DI DUNIA

SAFFRON TANAMAN HERBAL TERMAHAL


Bagi penggemar safron, safron memiliki aroma bagaikan madu dengan sedikit nuansa harum jerami. Masakan Arab, India, AsiaTengah, Iran, Eropa, Maroko, dan masakan orang Cornish sering menggunakan safron sebagai pewarna makanan sekaligus penambah aroma. Safron juga sering digunakan pada kue-kue, permen, dan minuman keras. Bunga safflower (Carthamus tinctorius) yang dijual dengan nama "safron Portugis" (assafroa) dan kunyit sering digunakan sebagai pengganti safron yang berharga mahal. Ilmu kedokteran modern berhasil mengungkap berbagai khasiat safron, seperti antikarsinogenik (pencegah kanker),anti-mutagenik (pencegah mutasi), immunomodulasi (memperbaiki sistem imun), dan antioksidanKuma-kuma atau safron (saffron) adalah nama untuk rempah-rempah dari bungaCrocus sativus ("bunga pacar"), sekaligus nama umum untuk tanaman Crocus sativusdari marga crocus famili Iridaceae.Bunga kuma-kuma memiliki tiga kepala putik(stigma) yang terletak distal terhadap daun buah. Bagian tangkai putik, yang menghubungkan stigma dengan bagian bunga paling dalam, sering dikeringkan dan disebut safron yang dipakai sebagai bumbu masakan dan bahan pewarna.Tanaman kuma-kuma berasal dari Asia Barat Daya,dan safron bertahan sebagai komoditas rempah menurut timbangan berat yang termahal di dunia selama beberapa dekade.Tanaman ini pertama kali dibudidayakan di sekitar Yunani.Safron memiliki rasa khas sedikit pahit dan berbau harum seperti iodoform atau rumput kering yang disebabkan zat kimia bernama picrocrocin dan safranal.Safron mengandung crocin, salah satu bahan pewarna karotenoid yang membuat makanan menjadi kuning keemasan. Warna kuning terang safron menjadikannya sebagai rempah-rempah yang paling banyak dicari orang di dunia. Dalam pengobatan tradisional, safron digunakan sebagai obat berbagai macam penyakit.Saat ini Iran merupakan produsen utama safron (Ing., saffron). Produksinya mencapai sekitar 85% dari produksi dunia. Negara ini memproduksi 225 ton safron pada interval april 2003 – Maret 2004, dan mendapat pemasukan  hingga US$ 67 juta dari hasil ekspor. Hanya sekitar 10-15 ton yang digunakan di Iran, sebagian besar diekspor ke Spanyol. Tahun 2005, hasil ekspor safron Iran dapat mencapai nilai US$ 100 juta. Spanyol selain sebagai produsen terbesar kedua dengan produksi mencapai 35-40 ton/tahun juga sebagai distributor international utama. Negara produsen kecil lainya adalah Portugal, Prancis, Itali, dan Turki. India (Kashmir) telah memulai produksi skala besarnya, walaupun belum merupakan sumber utama dunia. Safron telah sukses dibudidayakan di beberapa propinsi di Cina, termasuk Henan, Jiangsu, Hunan, Shanghai, dan Tibet. Masalah utama pada produksi  safron adalah tumbuhan ini tumbuh di daerah gurun tetapi memerlukan saluran irigasi yang baik. Irigasi di daerah seperti ini biasanya mahal dan sulit.
Di New Zealand, perolehan safron dapat mencapai 24 kg/ha. Berbagai ragam perolehan telah dilaporkan di berbagai negara dikarenakan perbedaan kondisi pertumbuhannya. Perolehan sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan metode budidayanya, misalnya faktor irigasi. Di Moroko, rata-rata perolehan safron sangat beragam, mulai dari 2 sampai 2,5 kg/ha, dimana 1 kg bunga dapat menghasilkan 72 gr putik segar atau 12 gr putik kering. Di Itali, rata-rata perolehan safron adalah 10 – 16 kg/ha. Spanyol 6-29 kg/ha, Yunani 4-7 kg/ha, India 2-7 kg/ha. Berat rata-rata dari putik segar adalah 0.03 gr/bunga dan berat keringnya adalah 0.007 gr/bunga.


Untuk menghasilkan 1 gr putik safron kering diperlukan 150 bunga. Ukuran putik dan jumlahnya sangat mempengaruhi perolehan keseluruhan dan kualitas dari safron. Untuk menghasilkan 1 kg safron dibutuhkan bunga sebanyak 70.000 sampai dengan 200.000 dengan berat satuannya antara 0.3-1 gr. Rata-rata, dari satu bunga segar dapat diperoleh 0,007 gr safron kering (Grigg, 1974).
Nah Bagi Temen-temen di Indo yang Ingin Mencoba membudidayakan tidak ada salahnya konsultasi dan dengan orang-orang yang ahli dan sudah memulai usaha ini lebih dulu..
Salam karya Tani..
Dikutip dari berbagai sumber..

Comments